Manusia merupakan mahluk individu dan social. Sebagai mahluk social manusia akan selalu berinteraksi dengan manusia dan alam sekitarnya. Dengan berinteraksi manusia dapat membangun keakraban, kebersamaan, dan kerukunan. Manusia juga merupakan mahluk yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam hal ini, antar mahluk saling berkaitan satu sama yang lain.
Sebagai mahluk Allah yang sempurna di bangdingkan dengan mahluk yang lain. Kita hendaknya mempunyai adap untuk menjaga tinkah laku kita dalam masyarakat yaitu menjagasopan santun dengan Orang tua, Saudara, dan teman.
Kampus merupakan tempat belajar/ menuntuk ilmu. Juga tempat berlangsungnya interaksi antar pemuda pemudi. Dalam hal ini, patutnya kita menjaga   tingkah laku kita dalam berinteraksi ataupun berpakaian. Adapun adap diluar kelas dalam islam yaitu ;

1.    Selalu Membiri Atau Menjawab Salam Bila Bertemu Teman di jalan
Sesungguhnya islam telah mensyariatkan budaya salam antar umat muslim,sebagaimana firmanNya dalam Al Qur'an :
" Jika kalian diberi salam penghormatan,balaslah dengan cara yang lebih baik atau dengan yang serupa " ( QS An Nisa :86 )

Dan Rasulullah SAW pun menganjurkan kepada kita menyebarkan salam
" Demi Allah diriku ditanganNya,kamu tidak akan masuk surga sehingga kamu beriman,dan kamu tidak akan beriman dengan sempurna sehingga kamu saling mencintai.Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu tentang sesuatu yang kamu lakukan pasti kamu saling mencintai?ialah sebarkanlah salam diantara kamu " ( HR Muslim )

            Jadi dengan mengucapkan salam kita bisa membangun silatuhrahmi antar sesame umat muslim. Walau hukumnya wajib,tetapi ada sejumlah pengecualian,misalnya :
a.        Ketika berada di dalam toilet atau kamar kecil,hukumnya makruh jika mengucapkan salam.
b.       Ketika sedang Sholat atau Adzan.Orang yang sedang sholat atau adzan tidak wajib menjawab salam bahkan tidak boleh menjawab salam,kalaupun akan menjawab,maka sebatas dengan isyarat atau sesudah ia sholat.
c.       Ketika mulutnya berisi makanan
d.       Ketika sedang mendengarkan Khutbah jum'at.Hukumnya makruh,sebab yang wajib baginya adalah mendengarkan khutbah itu.

2.    Selalu tersenyum
Tersenyumlah kepada temanmu, karena senyum adalah ibadah.
”Tabassumuka Fii Wajhi Akhiika Shodaqoh.”
Artinya, “Tersenyum ketika bertemu dengan saudara kalian adalah termasuk ibadah.”
Senyum itu indah dan memperindah wajah, karena wajah yang tersenyum mencerminkan perasaan yang tenang dengan sesama teman. Senyum itu ibadah yang paling mudah dilakukan, tetapi mampu menyempurnakan kemuliaan akhlak. Senyum adalah kecantikan yang lahir dari hati dan jiwa, anugerah yang bisa menenangkan perasaan, menyejukkan dan menentramkan hati yang gelisah. Senyuman merupakan kosmetika wajah yang paling tulus dan berharga, tidak perlu dibeli dan bisa dipakai setiap saat, tidak menimbulkan iritasi dan menghambat penuaan dini secara alami. Dengan tersenyum, kita bisa menyenangkan orang lain, sedekah termurah yang penuh berkah. Menumbuhkan semangat dan memancarkan ketulusan hati. Karena itu, awali semua aktivitas kita dengan senyuman dan doa.
3.    Berbicara yang sopan
Setiap kali bertemu hendaknya kita berbicara yang sopan dan tata bahasa harus jelas tidak mentinggung persaan orang lain. Sebaiknya bila bertemu teman hendaknya :
a.       Semua pembicaraan harus kebaikan,
b.       Berbicara harus jelas dan benar,
c.       Seimbang dan menjauhi bertele-tele,
d.       Menghindari banyak berbicara,
e.       Mengulangi kata-kata yang penting jika dibutuhkan,
f.        Menghindari mengucapkan yang bathil
g.       Menjauhi perdebatan sengit,
h.      Menjauhi kata-kata keji, mencela, melaknat
i.         Menghindari banyak canda
j.         Menghindari menceritakan aib orang dan saling memanggil dengan
gelar yang buruk
k.       Menghindari dusta
l.         Menghindari ghibah dan mengadu domba
m.    Berhati-hati dan adil dalam memuji,

4.    Berpakaian yang sepantasnya
Ada tiga macam fungsi pakaian, yakni sebagai penutup aurat, untuk menjaga kesehatan, dan untuk keindahan. Tuntunan Islam mengandung didikan moral yang tinggi. Dalam masalah aurat, Islam telah menetapkan bahwa aurat lelaki adalah antara pusar samapi kedua lutut. Sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Anehnya, sekarang banyak kaum wanita terutama muslimah yang belomba-lomba untuk memakai pakaian yang katanya modis tersebut. Pakaian tersebut sebenarnya digunakan oleh para (maaf) PSK dan WTS untuk memikat pelanggan, akan tetapi seiring perkembangan waktu, fungsi pakaian tersebut sudah berubah untuk memikat lawan jenis, sehingga semakin terpikat lawan jenis, semakin banyak pula kasus tindakan asusila yang sering kita baca di media cetak, elektronik, atau mungkin kita pernah melihat atau mengalaminya sendiri. Pelecehan seksual ada di mana-mana. Tidakkah para mukminin dan mukminat telah diperintahkan oleh Allah di dalam kitab nan suci, al-Qur’an, surat Al-A’raf ayat 26:
Artinya: Hai, anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagaian dari tanda-tanda Kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS Al A’raf : 26)
Atau Q.S. Al-Ahzab ayat 59 yang artinya :
Artinya: Hai para Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Ahzab : 29)
Tapi mengapa kaum hanya kaum wanita saja yang dibahas? Ya, karena wanita adalah manusia yang paling dijaga harga dirinya oleh Allah SWT. Sudah dijaga koq masih tidak bersyukur?
Coba pikirkan, sangat sayangnya Allah kepada wanita, Allah Yang Maha Penyayang sampai-sampai membahas hal-hal sekecil itu. Maka dari itu marilah kita menjaga harga diri wanita muslimah kita demi tercapainya masa depan yang cerah.
Ciri-ciri pakaian wanita Islam di luar kelas ialah:
  • Pakaian itu haruslah menutup aurat sebagaimana yang dikehendaki syariat.
  • Pakaian itu tidak terlalu tipis sehingga kelihatan bayang-bayang tubuh badan dari luar.
  • Pakaian itu tidak ketat atau sempit tapi longgar dan enak dipakai. la haruslah menutup bagian-bagian bentuk badan yang menggiurkan nafsu laki-laki.
  • Warna pakaian tsb suram atau gelap seperti hitam, kelabu asap atau perang.
  • Pakaian itu tidak sekali-kali dipakai dengan bau-bauan yang harum
  • Pakaian itu tdak ‘bertasyabbuh’ (bersamaan atau menyerupai)dengan pakaian laki-laki yaitu tidak meniru-niru atau menyerupai pakaian laki-laki.
  • Pakaian itu tidak menyerupai pakaian perempuan-perempuan kafir dan musyrik.
  • Pakaian itu bukanlah pakaian untuk bermegah-megah atau untuk menunjuk-nunjuk atau berhias-hias.

5.    Tidak membicarakan orang lain
Membicarakan aib orang lain atau ghibah telah Allah haramkan secara jelas dan tegas di dalam kitab-Nya dan melalui lisan rasul-Nya. Allah subhanahu wata’ala berfirman,
artinya, “Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. al-Hujurat:12)
Penjelasan tentang hakikat ghibah telah disebutkan di dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yaitu, “Engkau membicarakan saudaramu dengan sesuatu yang dia tidak suka (untuk diungkapkan).” (HR. Muslim) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah mengharamkan kehormatan seorang mukmin dan mengaitkannya dengan hari Arafah, bulan haram, dan tanah haram.

 
Copyright (c) 2010 Ganendra Bhadrika. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Top VPS Hosting.